Salah satu perwakilan Indonesia di kompetisi Free Fire se-Asia Tenggara, Evos Divine, bertekad mengeluarkan penampilan terbaiknya di grand final. Pelatih Evos Divine, Muhammad Darmawan alias Manggis, mengungkapkan bahwa timnya telah mempersiapkan berbagai aspek, termasuk skill match up, penguatan peran, rotasi, drop zone, set up war, dan pertahanan.
Di grand final itu bakal kita mengeluarkan versi udah matengnya, udah jadinya, nggak ada lagi belajar-belajarnya, ujar Manggis dalam wawancara online, Rabu (2/10/2024).
Selain itu, Evos Divine juga telah menganalisis kekuatan tim lain, khususnya perwakilan Thailand. Paling kecil itu kemungkinannya di point rush kita baca-baca dan analisis sedikit, di grand finalnya kita udah jor-joran, kata Manggis.
Manggis mengaku telah menyiapkan strategi khusus untuk mendominasi point rush dan grand final. Ia menjelaskan bahwa timnya akan menggunakan skema bermain yang berbeda di kedua babak tersebut.
Misal di point rush kita mengeluarkannya di point rush aja, nanti di grand finalnya kita baru pakai kartu AS kita di grand final, ungkap Manggis.
Menurut Manggis, tim Thailand terkuat yang perlu diwaspadai adalah Buriram United Esports, Twisted Minds, dan All Gamers Global. Namun, ia mengklaim telah memahami pola bermain ketiga tim tersebut.
Meski demikian, Manggis menekankan bahwa mengetahui pola bermain lawan saja tidak cukup jika kekuatan tempur tim sendiri masih kurang. Oleh karena itu, Evos Divine masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Mau kita selesaikan dulu satu-satu, pungkasnya.
Berdasarkan hasil babak knockout stage, Evos Divine finis di peringkat kedelapan dengan total 841 poin. Tim Indonesia lainnya yang lolos ke grand final adalah RRQ Kazu di peringkat ketiga dan Bigetron Delta di urutan kesembilan.
Gambar:
Link: