Tesla Autopilot, fitur yang dipasarkan sebagai kemajuan teknologi mengemudi, telah menjadi pusat kontroversi yang signifikan mengenai keamanannya. Penyelidikan pemerintah dan tuntutan hukum di beberapa negara mengkritik Tesla karena tidak menginformasikan pengguna tentang keterbatasan sistem dan memberikan pilihan untuk mengganti baterai mereka daripada diam-diam mengurangi kinerja.
Apple dan Pengurangan Kinerja iPhone
Apple menghadapi tuntutan hukum dan penyelidikan pemerintah di beberapa negara karena diam-diam mengurangi kinerja iPhone lama. Perusahaan berdalih bahwa baterai yang menurun seiring waktu tidak dapat memberikan kinerja puncak, sehingga pelambatan prosesor dimaksudkan untuk memastikan ponsel tidak mogok selama tugas yang menuntut.
Uber Greyball: Menyesatkan Regulator
Program Greyball Uber adalah salah satu bab paling terkenal dalam sejarah perusahaan, mengungkap sejauh mana raksasa ride-hailing itu akan menghindari pengawasan peraturan. Perangkat lunak ini menggunakan data dari aplikasi Uber, seperti apakah pengguna sering membuka dan menutup aplikasi tanpa memesan tumpangan, lokasi permintaan (misalnya, dekat kantor pemerintah), dan bahkan informasi kartu kredit untuk menentukan apakah pengguna mungkin seorang regulator.
Yahoo: Pelanggaran Data Besar
Pelanggaran data besar Yahoo adalah salah satu kegagalan keamanan siber paling signifikan dalam sejarah, memengaruhi miliaran pengguna. Pelanggaran pertama, yang terjadi pada tahun 2013 tetapi baru diungkapkan pada tahun 2016, membahayakan informasi pribadi sekitar tiga miliar akun. Pelanggaran kedua, yang melibatkan peretas yang terkait dengan pemerintah Rusia, meningkatkan kekhawatiran lebih lanjut tentang kerentanan data pengguna.
Samsung Galaxy Note 7: Krisis Baterai
Pada tahun 2016, Samsung menghadapi krisis yang signifikan ketika smartphone Galaxy Note 7 yang sangat dinanti mulai terbakar karena baterai yang rusak. Penarikan produk ini merupakan salah satu penarikan produk paling signifikan dalam sejarah teknologi dan merugikan perusahaan miliaran pendapatan, belum lagi merusak reputasi mereknya.
TikTok: Kekhawatiran Privasi
TikTok, aplikasi media sosial yang sangat populer milik perusahaan China ByteDance, telah menghadapi pengawasan yang signifikan atas praktik privasi datanya. Aplikasi ini mengumpulkan berbagai data, termasuk lokasi, informasi perangkat, dan riwayat penelusuran, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa data ini dapat digunakan untuk pengawasan atau memengaruhi pengguna.
Microsoft Windows 10: Pengumpulan Data yang Luas
Ketika Microsoft meluncurkan Windows 10 pada tahun 2015, sistem operasi tersebut dengan cepat mendapat perhatian karena desainnya yang ramping, kinerja yang ditingkatkan, dan fitur-fitur baru. Namun, sistem operasi ini juga dikritik karena pengumpulan datanya yang luas. Meskipun Microsoft berpendapat bahwa pengumpulan data ini diperlukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan memberikan layanan yang dipersonalisasi, banyak yang melihatnya sebagai pelanggaran privasi.
Amazon: Upaya Anti-Serikat
Pekerja di gudang Amazon berusaha membentuk serikat pekerja pertama perusahaan di Amerika Serikat, memicu perdebatan nasional tentang hak-hak pekerja. Amazon telah dikenal mengadakan pertemuan anti-serikat wajib, di mana karyawan diharuskan menghadiri sesi yang mencegah mereka mendukung serikat pekerja. Perusahaan ini juga diketahui mengirimkan pesan yang ditargetkan dan mendistribusikan literatur anti-serikat untuk mempengaruhi pekerja agar tidak berorganisasi.
Google Street View: Pengumpulan Data Wi-Fi
Dalam salah satu pengungkapan yang lebih mengejutkan dari Google, ditemukan bahwa mobil Street View mereka melakukan lebih dari sekadar mengambil gambar panorama lingkungan—mereka juga mengumpulkan data dari jaringan Wi-Fi yang tidak aman. Google mengklaim bahwa data tersebut tidak pernah digunakan dan akhirnya dihapus, namun skandal tersebut menyoroti perlunya pengawasan dan akuntabilitas yang lebih besar dalam cara perusahaan teknologi menangani data.